Nama ku Idham. Aku adalah salah satu siswa dari SMP yang cukup favorit di Solo,aku siswa kelas 3 SMP. Walaupun aku kelas 3 SMP,bisa di bilang aku sudah mempunyai wajah dan badan yang cukup dewasa. Aku selalu naik sepeda untuk pergi ke sekolahku,dari pada naik motor biaya bensinnya mahal.
Aku pun menuju tempat parkir sepeda ku dan langsung tancap gas untuk pulang ke rumah. Ketika di jalan aku melihat perempuan cantik sekali,tapi nampak nya dia sedang kebingungan. “Ahh ini mah udah kuliahan kayak nya” Kata ku berbicara dalam hati.
Sambil turun dari sepeda aku pun memberanikan diri mendekati nya. “Ada yang bisa saya bantu mba ? Keliatannya mba lagi kebingungan ya ?” Tawarku hendak membantu dia.
“Ehh pake di katain mba lagi,aku kan masih kelas 3 SMP. Kamu kelas 3 SMP juga kan ?” Jawab nya sambil melihat seragam sekolah SMP ku.
“ehh maaf,soal nya muka kamu udah kaya anak kuliahan hehe. Btw kamu ngapain di sini ?” Jawabku sambil mencoba meng akrabkan diri dengannya.
“Kenalin aku Shania. Kalo kamu siapa ? aku disini anak baru soal nya aku baru aja pindah rumah. Aku lupa jalan pulang nih” Jawab Shania dengan ekspresi yang sedih.
Gilaaa,mimpi apa aku kemaren kok bisa kenalan ama cewek secantik dia. Kata ku dalam hati.
“Nama ku Idham,salam kenal ya Shan. Emang rumah kamu dimana komplek nya ? Siapa tau aku bisa anter” Tanya ku ke Shania.
“Ini alamat rumah ku” Jawab Shania sambil menyodorkan secarik kertas yang bertuliskan alamat rumah nya.
“Wahh ini dket rumah ku nih. Agak lama kalo jalan kaki,aku anter naik sepeda aja ya” Tawarku sambil menaiki sepeda ku.
“Ga ngerepotin nih,makasih banget ya jadi ga enak nih hehehe” Jawab Shania sambil ikut naik di belakang sepedaku.
Setelah beberapa menit kami pun tiba di rumah Shania,tepat nya rumah nya berada di samping rumah ku. Waahhh,banyak kesempatan nih buat deketin dia. Kata ku dalam hati sambil senyum” sendiri.
“Heiii Idham,kenapa sih senyam senyum. Hati” lo kesambet setan siang” Kata Shania sambil tertawa mengejekku, “Wah kamu ahh baru juga kenal udah ngejek aja. Yaudah aku pulang dlu ya” Kata ku sambil meninggalkan rumah Shania.
“Ga masuk dlu nih,btw makasih banyak ya tumpangannya tadi” Jawab Shania sambil tersenyum manis. Kayak nya bakal ga bisa tidur gue malem ini,ucap gue dalam hati.
“Ga deh Shan aku mau pulang aja,iya sama” ya” Jawab ku sambil masuk rumah ku.
Bulan berganti bulan,tak terasa sudah hampir 1 tahun kami bersama,karena selain satu komplek kami pun juga satu kelas. Suka,duka dan banyak hal lainnya telah kami lalui bersama. Hingga perasaan ku terhadap nya pun muncul dengan sendiri nya.
Tapi entah kenapa aku takut banget buat ungkapin perasaan ku ke Shania,karena satu hal. Aku takut patah hati.
Ketika selesai Ujian Nasional,kelas kami pun berencana untuk pergi camping ke hutan naik bus rame” satu kelas. Aku pun punya rencana untuk menyatakan perasaan ku ke dia saat kami di hutan nanti. Berbagai persiapan ku lakuin dari membelikan dia boneka doraemon kesukaan Shania hingga berlatih untuk ngomong ke dia nanti nya. Memang terlihat sedikit berlebihan sih,tapi aku ga mau nyia-nyiain kesempatan emas ini tuk dapetin Shania.
Akhir nya tiba juga hari dimana kami akan berangkat ke hutan untuk melakukan acara camping kelas kami. Ketika masuk bus aku melihat Shania duduk bersama seorang cowo. Kharizma nama nya,orang nya kaya raya tapi sombong banget. Alhasil niat ku pengen duduk berdua sama Shania pun gagal,dan aku memilih mengalah karena Shania pun juga terlihat senang duduk berdua sama Kharizma.
“ahh mungkin cuman temenan aja kali ya mereka” Ucap ku dalam hati sambil tersenyum kecil.
Aku pun duduk berdua dengan anak buah nya Kharizma, Bayu nama nya. Memang tampak sangar juga sih mereka,tapi apa boleh buat kursi di bus sudah penuh dan hanya tersisa satu kursi ini saja.
Beberapa jam kemudian kami pun tiba juga di hutan tempat kami camping. Kami pun di bagi tugas masing” ada yang mencari ranting untuk api unggun,ada yang mencari air untuk minum,membuat tenda,dan lainnya. Aku pun memutuskan untuk mencari air aja, Shania pun terlihat duduk sendiri di bawah pohon sambil dengerin lagu dari iPod nya.
“Shan,nyari air yuk temenin aku” Pintaku sambil memanyunkan bibir ku.
“Ihhh jelek ahh manyun gitu. Bentar ya aku ambil jaket dlu” Kata Shania sambil mencari” jaket di tas nya.
“Yukk kita berangkat ke sungai !” Ucap Shania bersemangat.
“Semangat amat,awas nanti malem di datengin hantu sungai loh kalo gitu” Candaku kepada Shania.
“Ihhh kok gitu sih Dham ngomong nya,aku marah nih” Jawab Shania merajuk
“hahaha becanda aja jangan marah dong nanti jelek loh. Yukk ahh berangkat” Jawab ku sambil mulai berjalan.
Kami pun sampai di sungai hutan tersebut. Sungai nya indah banget. Air nya yang jernih dan dingin,banyak pepohonan lebat. Pokok nya natural banget lah.
“Waaaahhh,keren ya sungai nya” Ucap Shania pertama kali saat melihat sungai itu.
“Keren sih. Tapi keren lagi kalo kamu harus ikut basah” Kata ku seraya menyipratkan air sungai itu ke Shania.
“ihh Idham yah awas aku balas kamu !” Jawab Shania sambil ikut main air dengan ku.
Kami pun main air layak nya anak kecil. Tertawa bersama,saling menyipratkan air,kejar-kejaran. Rasa nya dunia ini sudah milik kami berdua. Shania pun terlihat senyum gembira saat itu.
“Udah yuk Dham cape nih,mending duduk dlu deh” Ucap Shania dengan senyum manis nya.
“Yaudah deh,kita istirahat bentar yah habis itu baru kita balik ke tenda” Balas ku sambil menyusul Shania duduk di pinggiran sungai itu.
Kami pun terdiam sesaat,aku pun memulai bicara. “Kamu kayak nya kedinginan. Pake jaket ku aja ya” Memang udara nya dingin apa lagi Shania sudah basah kuyup karena habis main” air tadi dengan ku,tapi untunglah jaket ku tidak ikut basah.
“Ahh makasih ya Dham,kamu ngga kedinginan ?” Tanya Shania sambil memasang jaket yg ku pinjamkan tadi.
“Ngga kok” Jawab ku datar. Padahal aku kedinginan juga,tapi demi Shania aku rela ngelakuin apa aja. Asal dia merasa aman di dekat ku.
“Shan ada yang mau aku omongin sama kamu” Ucap ku ke Shania.
“Apa sih kok kayak nya serius amat” Balas Shania sambil menatap wajah ku.
Ku ambil boneka yang telah ku siapkan untuk memberi Shania di dalam tas ku. “Kamu mau ga Shan,jadi pacar aku ?” Ucap ku dengan mantap sambil menatap Shania.
Shania pun terdiam sesaat. Tak ada sepatah kata pun terucap dari mulut nya selain hanya diam menatap ku. Tak beberapa lama dia meneteskan air mata. Aku pun terkejut ga tau harus ngapain.
“Maafin aku Dham aku ga bisa nerima cinta kamu,aku udah jadian sama Kharizma barusan tadi waktu di bus. Maafin aku Idham” Jawab Shania sambil menangis menatap ku.
Aku pun shock dan mencoba mengendalikan diri ku. Sambil tersenyum aku berkata “Yaudah kalo itu yang membuat mu bahagia,aku selalu mendukung mu Shan. Tapi aku mohon kamu terima boneka ini. Karena boneka ini adalah hasil jerih payah ku sendiri” Pintaku ke Shania.
“Iya makasih banyak ya Dham” Jawab Shania sambil menghapus air mata di pipi nya.
“Yaudah,Balik yuk udah mau malem nih” Ajak Shania kemudian sambil berdiri.
“Ayo deh hati” ya ada hantu,kan ini hutan” Candaku kepada Shania dgn muka serius.
“Idham ahh aku marah nih !” Jawab Shania dengan nada tinggi nya.
“Hahahaha jangan marah lah,kan cuman becanda” Jawab ku mencair kan suasana sambil mulai berjalan untuk balik ke tenda kami.
Di tengah jalan pulang hari pun mulai gelap. Shania pun mulai gelisah dan dia ngomong takut terus.
“santai aja lah Shan,kan ada aku di sini” Jawabku bercanda.
“Ihhh sempet” nya ya becanda. Aku takut nih” Balas Shania sambil memeluk lenganku.
Tiba” ada bayangan seperti orang yang mengikuti kami dari belakang,dengan sigap aku pun menyuruh Shania untuk tetap diam di belakang pohon sambil bersembunyi. Aku pun memberani kan diri untuk men cek bayangan misterius yang mengikuti kami tadi.
Alangkah terkejut nya aku ketika ada kayu dengan keras nya memukul pundakku dari belakang. Aku pun jatuh pingsan.
“hahaha Shania..Shania. Mau aja lo gua tipu” Terdengar orang yang sedang berbicara,ternyata itu Kharizma. Kekasih nya sendiri !
Dengan tangan ku yang sudah terikat ku lihat sekeliling ku ada Kharizma dan Bayu dan parah nya lagi Shania sudah tergeletak pingsan di tanah.
“Woiii jangan coba” lo sentuh Shania !” Ucap ku dengan keras nya ke mereka berdua.
“wahh wah wah pahlawan udah bangun nih,lo bisa apa hah dengan tangan terikat gitu !” Jawab Kharizma di ikuti gelak tawa dari Bayu.
“Jangan main” sama gua ya !” Jawab ku menggertak mereka berdua.
“Wawww,aku takutttt “ Ejek mereka berdua terhadapku.
Setelah ku lihat Shania sudah tersadar,perhatian mereka pun teralih dari ku menjadi ke Shania. Shania pun terkejut melihat sekeliling nya.
“Kaget Shan ?! Kasian deh di PHP sama bos gua” Ejek Bayu terhadap Shania di ikuti dengan gelak tawa dari Kharizma.
Hati ku pun panas. Ku coba tuk menggerakkan kaki ku. Alangkah beruntung nya kakiku masih bebas tak terikat. Dengan emosi yang meluap” aku berdiri dan langsung menendang kepala mereka berdua.
“Plaakk Plaakk” Suara yang di hasilkan sangat keras,cukup membuat mereka berdua pusing sesaat.
“Shan bukain ikatan tangan aku cepet ! Ambil pisau di saku celana ku” Suruh ku ke Shania.
Dengan wajah pucat nya mungkin karena shock,Shania pun mengikuti perintah ku. Ikatan tangan ku pun terlepas.
“Wahhh berani nya lu sama gua Dham !” Gertak Kharizma terhadap ku.
“Sini lo berdua maju, gua ga takut sama lu berdua ! Demi Shania gua rela ngelakuin apa pun,walaupun nyawa gue taruhannya !” Jawab ku dengan mantap sambil menatap mereka berdua.
“Kurang ajar lo,mati lo Dham !” Ucap Kharizma sambil maju menyerangku dengan menggunakan pisau,Bayu pun ikut menyerang ku.
Perkelahian pun tak terelakkan lagi,dengan susah payah aku menghadapi mereka. Sampai mereka semua hampir K.O karena menghadapi ku,aku sendiri juga begitu. Aku pun kaget ketika ada serangan dari belakang,pisau Bayu yang menembus punggungku. Dengan menahan perih di punggung ku,aku pun membanting Bayu yang berada di belakang ku.
“Blakkk” Suara keras dari hasil bantingan ku terhadap Bayu. Alhasil itu membuat dia tak sadar kan diri.
Tersisa satu musuh ku,Kharizma. Memang dia agak susah untuk di kalah kan. Karena kami sama” ikut ekskul karate di sekolah kami.
“Ayo kita selesai kan ini Dhan” Ucap Kharizma dengan sempoyongan.
“Bacod lo !” Kata ku dengan keras sambil menyerang nya.
Perkelahian pun sangat sengit,ku lihat Shania hanya bisa menangis melihat ku yang sudah berdarah”. Hanya untuk menyelamatkannya.
“Blaakkk !”. Kharizma sudah tak kuat lagi,dia terkapar di tanah dengan ke adaan tak sadarkan diri.
Dengan susah payah aku berlari ke arah Shania untuk memeluk nya.
“Idhaaam ! Aku nyesal Dham,aku nyesal udah nolak cinta kamu. Kamu yang perhatian sama aku,mencintai ku apa ada nya,melindungi ku malah aku tolak dan aku lebih memilih Kharizma yang sifat nya seperti ini”. Sesal Shania sambil menangis dengan keras nya.
“Hmmm ga masalah kok Shan,lebih baik kita panggil teman” dlu untuk kesini dan seperti nya aku butuh bantuan medis. Bisa kamu panggil mereka semua kesini ? tapi aku ga bisa nemenin aku ga kuat buat jalan” Jawab ku sambil menahan darah yang mengalir dari luka yang menganga di punggung ku.
“Iya bertahan lah !” Ucap Shania sambil berlari meninggal kan ku. Pandangan ku pun lama” menghitam.
“Kondisi nya sudah lumayan membaik,hanya perlu istirahat yang cukup dan perawatan yang memadai” Jawab seseorang di luar ruangan.
“Terima kasih dok” Jawab orang” di luar sana yang ternyata adalah keluarga” ku.
Mereka semua pun masuk ke ruangan ku dengan senyum mereka bertanya” banyak tentang ku.
“Kamu hebat ya bisa ngalahin dua orang sekaligus,padahal mereka terkenal kejam loh kata temen” kamu di sekolah” Ucap bapakku. “Hahaha ga juga kok itu semua kan karena aku pengen melindungi Shania.” Jawab ku sambil tertawa.
“Shania. Shania ! Dimana dia pak !” sambungku dengan khawatir nya.
Semua pun terdiam tak ada yang berbicara.
“Dia sudah tenang di alam sana nak,bersabar lah” Jawab mama ku dengan mencoba menenangkan ku.
“mama bohongkan ? Jelas” Shania kemarin mendatangi teman” yang ikut camping untuk minta bantuan” Jawab ku dengan tak percaya.
“Sabar lah nak. Setelah meminta bantuan di tengah jalan mereka hendak menolong kamu,tak sengaja Shania terjatuh dari atas jurang. Teman” yang lainnya pun tidak bisa menolong dia nak” Jawab mama ku sambil menangis menenangkan ku.
Aku pun terdiam sesaat,kembali mengingat kenangan ku dengan Shania. Kenapa semua ini terjadi ? Kenapa harus Shania yang jadi korban, kenapa bukan aku ! Teriakku dengan keras nya.
Tok...tok....tok selamat pagi ! Ku lihat seseorang memasuki ruangan ku,tak lain dan tak bukan adalah Shania.
“Shaniaaaaa !” Dengan cepat aku berdiri dari tempat tidur ku dan memeluk Shania dengan kuat nya.
“Apaan sih ? Kenceng banget meluk nya sakit tau” Jawab Shania sambil tertawa.
“Tadi kata mama,kamu meninggal gara” terjatuh di jurang” Jawab ku sambil menangis.
“Ihh jahat ihh tante yaa hahaha. Udah dong mama kamu kan cuman bercanda” Jawab Shania sambil menghapus air mata di pipi ku.
“Bercanda ? Bercanda gimana ?” Tanya ku kebingungan melihat mereka semua senyam senyum terhadap ku,begitu juga Shania.
“Happy birthday to you,happy birthday to you” Mereka bernyanyi dengan di iringi lagu Namida Surprise.
“Kamu kan hari ini ulang tahun ! Mama sengaja ngerjain kamu karena kamu kan hari ini ulang tahun” Teriak mama ku di tengah” lagu Namida Surprise.
“Tiup lilin nya,tiup lilinnya” Shania sudah berdiri di depan ku membawa kue ulang tahun ku.
“Ucapkan harapan mu Dham” Ucap Shania kepada ku.
“Ya Tuhan aku hanya berharap mereka yang ku sayangi selalu ada di samping ku,terutama keluarga ku dan juga Shania” Ucap ku dalam hati sambil meniup lilin di atas kue nya. Hubungan ku dan Shania pun makin erat hingga kami pun akhir nya berpacaran.
0 Response to "Demi Shania aku rela melakukan apa saja"
Post a Comment