Cara Jaga Komputer Tetap Aman Dari Penjahat Cyber


Jakarta - Menurut Kepolisian Indonesia, satu tindak kejahatan terjadi setiap 91 detik di jalanan di Indonesia tahun lalu. Situasi ini mungkin mengkhawatirkan, tapi ini sebenarnya lebih aman dibandingkan di internet.


Norton Cybercrime Report 2012 menemukan bahwa rata-rata 18 orang dewasa menjadi korban kejahatan cyber setiap detiknya, sehingga lebih dari satu setengah juta orang menjadi korban kejahatan cyber setiap hari di dunia.

Dalam dua belas bulan terakhir, diperkirakan 556 juta orang dewasa di dunia menjadi korban kejahatan cyber. Hal ini membuat kejahatan cyber, dan penipuan identitas online khususnya, menjadi ancaman nyata untuk semua orang di dunia termasuk di Indonesia.

Apa yang Sebenarnya Dipertaruhkan?

Ancaman ini merupakan hal yang nyata dengan pertumbuhan kuat terhadap permintaan akan perangkat mobile dan aplikasinya yang beragam yang digunakan oleh pelanggan untuk tetap terhubungkan sehari-hari.

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun lalu di 42 kota, ada 63 juta pengguna internet di Indonesia dan sekitar 65,7% persen dari jumlah tersebut mengakses internet dari ponsel cerdas.

Tidak ada lagi akses terbatas ke internet dan tidak ada komunikasi suara yang sederhana. Perangkat yang bisa terhubungkan dengan internet dan teknologi-teknologi baru tersebut di ponsel cerdas menjadi hal yang tidak tepisahkan bagi kebanyakan dari kita.

Seringkali, ponsel dan perangkat mobile menjadi jalan hidup kita. Benda-benda tersebut berfungsi sebagai buku telepon, album foto, dompet mobile dan seringkali menyimpan data pribadi dan bisnis dalam jumlah besar selain informasi keuangan yang penting.

Setiap kali kita memberikan informasi pribadi secara online, kita bisa tanpa sadar meninggalkan jejak dari identitas kita di internet sehingga memberikan potensi besar penjahat cyber akses mudah ke kehidupan pribadi kita.

Ditambah dengan hasrat digital yang semakin besar dan ketergantungan terhadap konektivitas mobile, kita tengah menghadapi bahaya-bahaya digital baru dan kebutuhan yang lebih besar agar pelanggan terlindungi dari ancaman penipuan identitas yang sangat nyata dan berkembang.

Berikut beberapa cara penipuan identitas yang semakin canggih dengan teknologi dan platform baru:

-. Jejaring sosial tanpa sengaja menciptakan kesempatan-kesempatan baru bagi penipuan identitas.

Berdasarkan sifat dasar dari jejaring sosial, pelanggan mungkin membagi terlalu banyak informasi pribadi di situs-situs ini tanpa menggunakan pengaturan keamanan yang dibutuhkan untuk menghindari scammer yang ingin melihat informasi pribadi mereka.

Pelanggan juga bisa mengklik tautan ke website yang kemudian menginfeksi komputer mereka dengan malware dan virus.

Menurut Norton Cybecrime Report 2012, di dunia, satu dari lima orang dewasa (21%) yang online sudah menjadi korban kejahatan cyber sosial atau mobile, dan 39% dari orang dewasa yang online adalah korban dari kejahatan cyber sosial.

-. Teknologi mobile seperti ponsel cerdas dan tablet memudahkan pencuri identitas untuk mencuri informasi pribadi dari pelanggan.

Laporan ini juga menemukan bahwa hampir sepertiga dari pengguna mobile di dunia menerima pesan teks dari orang yang mereka tidak kenal, yang meminta pengguna untuk mengklik tautan yang disertakan dan menghubungi nomor yang tak dikenal untuk mendengarkan pesan suara.

-. Pelanggaran data, seperti yang terlihat di beberapa pelanggaran data high-profile baru-baru ini dimana informasi pribadi jutaan pelanggan dicuri oleh hacker, juga bisa mendorong penipuan identitas.

Seperti kejahatan lainnya, pencurian identitas tak diragukan lagi menyulitkan korban yang terkena. Dengan data pribadi yang tepat penjahat cyber bisa dengan mudah mengambil alih identitas korban untuk melakukan berbagai kejahatan seperti aplikasi peminjaman dan kartu kredit palsu, penipuan untuk pengambilan uang atau mendapatkan barang dan berbagai keistimewaan yang mungkin tidak didapatkan penjahat cyber bila mereka menggunakan identitas mereka sendiri.

Dalam banyak kasus, korban menderita kerugian besar termasuk kerugian keuangan langsung (seperti biaya penggunaan kartu kredit) dan biaya-biaya tambahan yang disebabkan oleh usahanya untuk memulihkan reputasi dalam komunitas.

Kejahatan Cyber di Dunia

Norton Cybercrime Report 2012 mengungkapkan adanya peningkatan dalam bentuk 'baru' kejahatan cyber dari tahun lalu, seperti yang ditemukan di jejaring sosial atau perangkat mobile. Ini seklaigus tanda bahwa penjahat mulai memfokuskan usahanya pada platform yang semakin populer ini.

Satu dari lima orang dewasa yang online di seluruh dunia menjadi korban kejahatan cyber sosial atau mobile, sementara lebih dari sepertiga pengguna jejaring sosial menjadi korban pemalsuan identitas atau kejahatan cyber sosial.

Namun, yang membuatnya semakin sulit untuk dicegah dan diatasi adalah hal-hal yang kurang dilakukan oleh pelanggan, upaya yang mereka lakukan dan pengetahuan mereka mengenai cara terbaik untuk melindungi diri mereka ketika online.

Laporan ini juga menemukan bahwa pengguna online di dunia tidak mempedulikan tindakan pencegahan utama: 40% meninggalkan informasi mereka terbuka bagi penjahat cyber dan scammer dengan tidak menggunakan kata sandi yang rumit atau mengubah kata sandi mereka secara teratur dan lebih dari sepertiganya tidak memeriksa lambang gembok di browser sebelum memasukkan informasi pribadi yang penting, seperti informasi mengenai bank, secara online.

Laporan ini juga mengindikasikan bahwa banyak pengguna yang online tidak mengetahui beberapa bentuk umum dari kejahatan cyber telah berevolusi selama bertahun-tahun, sehingga mengalami kesulitan mengenali malware di komputer mereka.

Bahkan, 40% orang dewasa yang online tidak tahu kalau malware bisa beroperasi secara diam-diam, sehingga sulit untuk mengetahui apakah satu komputer telah terinfeksi, dan lebih dari setengahnya tidak yakin kalau komputer mereka saat ini bersih dan bebas virus.

Hal ini menegaskan kembali bahwa saat kebanyakan orang cermat dalam melindungi barang fisik mereka, mereka harus bekerja lebih keras dan cerdas untuk melindungi informasi dan data online mereka.

Melindungi yang Penting

Tetap aman saat online berkaitan dengan tanggung jawab dan kewaspadaan individu dan peraturan yang sama yang diterapkan saat berinteraksi di dunia nyata harusnya diaplikasikan juga di dunia online.

Sebagai contoh, kita seharusnya tidak membagi informasi pribadi dengan orang asing yang kita temui di jalan, jadi informasi pribadi kita seharusnya tidak terpampang begitu saja di dunia online

Berikut beberapa tips keamanan sederhana untuk melindungi diri Anda saat online:

• Selalu waspada: Waspada dan biasakan untuk hati-hati saat mengklik tautan dari pengirim tak dikenal. Perhatikan dengan seksama pesan apapun dari sebuah situs web atau yang dikirim dari sebuah situs web, dan selalu cek URL.

Ketik URL secara manual daripada mengklik tautan yang bisa mengarahkan Anda ke situs yang kemungkinan tidak aman.

• Pilih kata sandi yang kuat dan rahasiakan: Pilih kata sandi/ password yang tidak mudah ditebak. Kata sandi yang kuat memiliki delapan karakter atau lebih, dan merupakan kombinasi huruf, angka dan symbol (contohnya: # $ % ! ?).

Cobalah untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk setiap layanan online yang Anda gunakan dan ubahlah kata sandi secara teratur, idealnya setiap 90 hari sekali.

• Tetap update: Dapatkan informasi mengenai tren-tren terakhir mengenai kejahatan cyber dengan membaca blog-blog keamanan online, yang sering kali berisi informasi mengenai bahaya terbaru dan anjuran tentang bagaimana Anda bisa menjaga kebiasaan browsing yang aman.

• Menjaga pengaya dan operating system tetap up-to-date: Browser dan operating systems biasanya meningkatkan pengaturan keamanan mereka dan Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan mengupdate ke versi terbaru secara teratur.

Tidak melakukan updating bisa membuat Anda rentan terhadap serangan dan bisa mengakibatkan hilangnya informasi dan data.

• Praktik-praktik terbaik lain: Periksa pengaturan privasi secara teratur untuk memastikan akun dan informasi seaman mungkin. Jangan menerima 'friend' atau 'follower' dari orang yang tidak dikenal dan jangan pernah memposting pesan jejaring sosial yang menginformasikan lokasi Anda, terutama jika jauh dari rumah.

Waspadalah terhadap lingkungan Anda saat mengakses informasi penting -- baik itu memasukkan kata sandi atau melihat data penting atau data rahasia.

Dari PC ke perangkat mobile

Selain menjaga kewaspadaan, pelanggan juga bisa mendapatkan perlindungan dengan menggunakan solusi keamanan mobile.

Saat ini, risiko online tidak hanya terpaku pada PC. Penggunaan luas perangkat mobile yang bisa terhubungkan ke internet seperti ponsel cerdas dan tablet, menimbulkan risiko-risiko keamanan baru untuk penggunanya.

Ingatlah bahwa memerangi kejahatan cyber adalah tanggung jawab bersama, mengharuskan kita semua untuk lebih waspada dan memperhatikan keamanan online kita, melindungi hal-hal yang paling penting untuk kita.
Source: detik.com

0 Response to "Cara Jaga Komputer Tetap Aman Dari Penjahat Cyber"

/*! SCRIPT IKLAN */ /*! SCRIPT IKLAN */