Story: Because Of You


Because Of You
Because Of You
Cast : Park Ha Rim (OC/You), SHINee Minho as Choi Minho, Super Junior Kyuhyun as Cho Kyuhyun, Super Junior Yesung as Kim Jongwoon.
Genre : Angst,Romance.
Rate : PG
Length : One Shoot
Summary :
I would always go and never let you go further into my life. -Park Ha Rim-

CHOI MINHO
Seoul,2002…
Aku dan Ha Rim. Dua sahabat kental yang selalu bersama,kami saling mengenal ketika sejak taman kanak-kanak dan kebetulan aku adalah tetangga Ha Rim jadi tak heran kami selalu menghabiskan waktu berdua.
Minho-ya !!! suara khas Ha Rim menyapa pendengaranku.
“Ada apa Ha Rim-ah? tanyaku.
“Ayo cepat pulang,sedari tadi eommamu sudah menunggu diluar,”Ha Rim menarik-narik lenganku.
“Aku tidak mau,nanti saja aku pulang,”tegasku.
“Ayo,cepatlah. Kasihan Eommamu sudah menunggu sedari tadi,”Ha Rim masih tetap menarikku,memaksaku untuk bangkit dari dudukku.
Andwae !!! Jangan paksa aku Ha Rim-ya !!! aku setengah membentaknya.
Ha Rim tampak terkejut dengan reaksiku,ia melepas tangannya dari tanganku.
“Kau jahat Minho-ya !!! aku benci padamu,”Ha Rim berlari meninggalkanku.
Aku menghembuskan nafas panjang. Rumah. Biasanya jadi tempat yang menyenangkan bagi semua orang apalagi anak-anak,tapi tidak untukku. Rumah bukan lagi tempat yang nyaman untukku setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa Appa sering memukuli Eomma,mereka sering bertengkar. Aku lelah dengan jeritan dan bentakan yang sering kudengar,kurasa tak ada lagi kedamaian disana. Maka dari itu aku selalu memilih pulang ke rumah sore hari atau bahkan terkadang aku menginap di rumah Ha Rim dan baru akan kembali pagi harinya saat akan sekolah. Kurasa hanya sosok Ha Rim yang bisa membuatku tersenyum.
Ha Rim-ya jeongmal mianhae,”aku menepuk pundak Ha Rim halus.
Gadis kecil itu berbalik dan menatapku,ia mengusap air matanya yang sedari tadi mengalir.
“Aku tahu kau sudah tidak nyaman lagi di rumahmu Minho-ya tapi jangan membuat Eommamu tambah bersedih karena sikapmu,”
“Tapi…,”ucapanku disela Ha Rim.
“Pulang ya,jangan menginap lagi di rumahku. Oke? pintanya.
“Baiklah,”aku tersenyum kecil.
***
Dua Minggu Kemudian…
Akhir-akhir ini aku jarang bermain dengan Ha Rim,kami berdua hanya bertemu di sekolah dan setelah sekolah usai Ha Rim selalu pulang dijemput Appanya. Saat aku mencoba mengunjungi Ha Rim ke rumahnya aku selalu mendapati ia tak ada,pembantunya bilang Ha Rim sedang keluar dengan orangtuanya entah kemana.
Minho-ya,Appa dan Eomma sudah resmi bercerai,”suara Eomma memecah keheningan.
Aku menoleh kearah Eomma dan menghembuskan nafas panjang.
“Ini lebih baik Eomma daripada aku harus selalu melihat Eomma sakit karena sikap Appa,”tanggapku.
Eomma beringsut mendekatiku dan menyandarkan kepalaku di pundaknya,ia membelai rambutku dengan sayang.
“Kita harus pergi Minho-ya,Appa tidak menginginkan kita disini lagi,”
“MWO??? Kenapa harus kita yang pergi Eomma? bukankah ini rumah milik Eomma? Harusnya Appa yang pergi dari sini,”ujarku.
“Ini bukan rumah Eomma,Minho-ya. Sejak awal ini memang rumah pemberian orangtua Appa dan kemarin saat proses Appa bilang kita berdua harus pergi dari sini,”
Aku menghela nafas berat,lalu bagaimana dengan Ha Rim? Bagaimana dengan sekolah dan teman-temanku? Sungguh,aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidup baruku nanti,apalagi tanpa kehadiran Ha Rim,sosok yang selalu menjadi tempatku bertukar cerita dan menghabiskan hariku.
“Kuharap kau bisa menerimanya,Minho-ya,”
“Kapan kita akan pergi Eomma? tanyaku.
“Kita akan berangkat lusa,besok Eomma juga akan mengurusi surat kepindahan sekolahmu,”
Esok Harinya…
Ha Rim-ah !!! tunggu !!! aku tergesa-gesa mengejar Ha Rim.
“Ada apa Minho-ya?
“Kau kemana saja sih? kenapa aku begitu sulit menemuimu? tanyaku penasaran.
“Mmm…aku..,”Ha Rim seperti kebingungan menjawab pertanyaanku.
“Oke,sudahlah. Aku ingin mengatakan sesuatu,”
“Apa itu Minho-ya? tanya Ha Rim.
“Mulai besok aku akan pindah ke New York. Appa dan Eommaku sudah bercerai Ha Rim-ya dan Appa mengusirku juga Eomma dari rumah,kami berdua harus pindah. Sungguh aku berat meninggalkan semuanya terutama dirimu,Park Ha Rim,”
Tepat saat aku selesai menyudahi perkataanku,buliran air mata mengalir di pipi Ha Rim. Ia menatapku nanar.
“Aku juga sedih,Ha Rim-ya. Aku juga tidak mau pergi dari sini tapi ini sudah keputusan Eomma,doakan hidupku selanjutnya lebih baik ya. Dan jangan pernah lupakan aku,suatu saat kita akan bertemu lagi,”aku memeluk Ha Rim erat.
“Aku akan merindukanmu,Park Ha Rim,”ujarku.
Keesokan harinya saat aku akan pergi ke bandara,lagi-lagi Ha Rim tidak berada di rumah. Aku tidak bisa pamit untuk terakhir kalinya pada Ha Rim,aku hanya pamit pada Eomma dan Appanya.
“Minho-ya,apa yang sedang kau pikirkan? tanya Eomma,kini pesawat yang kutumpangi bersama Eomma sudah lepas landas meninggalkan Seoul.
“Aku merindukan Ha Rim,Eomma,”ujarku.
Eomma tersenyum lebar dan menepuk pundakku halus.
“Suatu saat nanti kau akan kembali dan bertemu lagi Minho-ya,”
Aku membalas senyuman Eomma.

CHO KYUHYUN
Seoul,2010…
Park Ha Rim. Sesosok yeoja cantik. Dia adalah teman sekelasku di Senior High School sekarang,hampir 2 tahun mengenal Ha Rim bukan jaminan aku bisa kenal dekat dengannya. Ha Rim tak pernah mengizinkanku untuk mengobrol dengannya lebih dari urusan tugas sekolah dan kegiatan kami di ekskul Paduan Suara.
Ha Rim selalu menghindariku ketika aku mengajaknya berkencan atau sekedar makan bersama di kantin ketika jam istirahat tiba,aku tak pernah mengerti kenapa Ha Rim selalu bersikap seperti itu padaku. Padahal sikapnya pada teman-teman lainnya begitu berbeda,dia begitu hangat dan ceria. Tak heran Ha Rim memiliki banyak teman dan sahabat,terkecuali aku. Ha Rim seperti membentengi hidupnya dariku dan melarangku untuk masuk ke dalamnya.
“Ha Rim-ya,”aku mendekati Ha Rim yang tengah asyik membaca novel.
Ha Rim menoleh dan mengangkat alisnya,memberi isyarat padaku untuk kembali berbicara.
“Aku ingin mengajakmu untuk datang ke Pentas Seni lusa,apa kau mau pergi bersamaku? tanyaku.
Dengan harap-harap cemas aku menanti jawaban Ha Rim,aku tahu ini sama saja aku meminta Ha Rim kembali menggoreskan luka di hatiku tapi aku harus mencoba. Siapa tahu kali ini Ha Rim mau.
“Kenapa harus aku? tanya Ha Rim dingin.
“Karena aku hanya ingin pergi bersamamu Ha Rim-ya. Bukan dengan yang lain,”tegasku.
Ha Rim menghembuskan nafas panjang.
“Baiklah,aku mau,”jawaban itu seperti angin segar untukku,mataku berbinar menatap Ha Rim senang.
“Benarkah? Ah,aku senang sekali mendengarnya,aku jemput kau lusa jam 3 sore ya !!! aku tersenyum lebar lalu meninggalkan Ha Rim.
Aku sudah tak sabar lagi menanti hari itu,hari dimana untuk pertama kalinya aku akan menghabiskan hari bersama Ha Rim.

PARK HA RIM
“Ada angin apa kau menerima ajakan Kyuhyun,Ha Rim-ya? bukankah selama ini kau menghindarinya? ucapan Jiyeon,sahabatku menghentikan keasyikanku yang tengah berdandan untuk datang ke Pensi sore nanti.
“Aku lelah,Jiyeon-ah. Aku lelah terus-terusan menghindari Kyuhyun,”tanggapku.
“Lelah? bukankah kau sendiri yang membuat komitmen untuk selalu menolak namja yang menyukaimu?
“Mungkin kali ini aku akan memberikan kesempatan pada Kyuhyun,aku juga ingin merasakan namanya mencintai orang lain. Aku ingin Kyuhyun tahu bahwa selama ini aku juga menyayanginya,”
“Terserah,asal jangan kau tinggalkan Kyuhyun dengan cara yang sama dengan namja lain Ha Rim-ya,”nasihat Jiyeon.
Aku tersenyum kecil,aku tidak perduli dengan apa yang akan terjadi nanti. Yang jelas sekarang aku akan memulai hari-hari baruku dengan Kyuhyun.

CHO KYUHYUN
Amazing !!! itulah kata-kata yang cocok denganku sekarang,setelah momenku bersama Ha Rim di Pentas Sekolah itu sikap Ha Rim sedikit demi sedikit berubah padaku dan ia mulai terbuka denganku. Senang? tentu saja dan sekarang kalian tahu apa ??? Ha Rim sudah menjadi yeojachinguku !!! Tentu saja ini menjadi kabar heboh di sekolah,mereka tak percaya aku bisa meluluhkan hati Ha Rim. Kini sudah dua bulan kami jadi sepasang kekasih,selama itulah aku menghabiskan hari-hari yang indah bersama Ha Rim.
Ha Rim-ya,neo eodisseo? tanyaku via telepon.
Aku sudah membuat janji dengan Ha Rim untuk menonton film di bioskop tapi sudah 1 jam berlalu Ha Rim belum datang juga.
“Jeongmal mianhae,Kyuhyun-ah. Sepertinya aku tidak bisa datang,”
“Mwo?? kenapa Ha Rim-ya? tanyaku kaget.
Mianhae,aku tidak bisa,”
Waeyo? tolong jelaskan padaku Ha Rim-ya,”
Mianhae,Jeongmal Mianhae Cho Kyuhyun,”suara Ha Rim terdengar lirih.
“Ha Rim-ya,gwaenchana? aku mulai khawatir.
Klik. Setelah itu telepon terputus. Ya,Tuhan apa yang terjadi pada Ha Rim?
Dua Hari Kemudian….
“Ha Rim-ya,kenapa kau terus menghindariku? entah sudah keberapa kali sejak hari kemarin aku berusaha menemui Ha Rim.
“Maaf,Kyuhyun-ah. Hubungan kita harus selesai sampai disini,”
“Selesai? Maksudmu apa Ha Rim-ya? tanyaku kaget.
“Kita tak bisa melanjutkan hubungan ini lagi Kyuhyun-ah,maaf,”Ha Rim hendak meninggalkanku namun aku menahannya.
“Kenapa? Kenapa kita harus mengakhirinya? beri aku penjelasan,”tegasku.
“Aku…aku sudah tidak lagi mencintaimu,”tanggap Ha Rim lirih.
“MWO??? Jangan coba kau membohongiku Ha Rim-ya,sebenarnya apa yang terjadi padamu?
“Aku sudah tidak mencintaimu lagi !!! Itu alasannya,Cho Kyuhyun !!! baru kali ini Ha Rim membentakku,ia melepas genggaman tanganku dan bergegas meninggalkanku.
Aku terdiam di tempat,jadi setelah semua kenangan yang telah kau berikan ini akhirnya Park Ha Rim???

PARK HA RIM
Tokyo, 2015…
Aku tidak pernah menjalin hubungan lagi setelah hubunganku dengan Kyuhyun usai lima tahun lalu,aku tidak mau menyakiti siapapun,aku tidak mau menyuruh dengan paksa mereka untuk keluar dari hidupku.
Tapi setengah tahun belakangan ada seorang namja yang mengisi hari-hariku,Kim Jongwoon. Dia atasanku di perusahaan dan Jongwoon adalah anak dari sahabat Appaku,sejak awal kami dipertemukan kedua orangtua kami sudah berniat untuk menjodohkanku dan Jongwoon. Yah,sebenarnya aku tidak terlalu memperdulikannya,aku sebenarnya menikmati hubunganku dengan Jongwoon meski sejauh ini kami sebatas teman dekat dan rekan kerja.
“Ha Rim-ya,apa malam nanti kau ada waktu luang? ujar Jongwoon.
“Nanti malam? Hhmmm…ada,memangnya kenapa Jongwoon-ah?
“Aku ingin mengajakmu makan malam,nanti kujemput kau jam 7 ya,”
“Baiklah,”aku tersenyum kecil.
Malam Harinya…
Ternyata Jongwoon mengajakku ke sebuah restoran mewah,saat aku sampai disana Jongwoon sudah memesan sebuah tempat yang cukup romantis. Tempat makan malam kami tepat berada di rooftop restoran tersebut,meja itu sudah dihiasi lilin dan bunga.
“Apa maksud semua ini Jongwoon-ah? tanyaku.
“Ayo,kita nikmati saja,”Jongwoon membimbingku untuk duduk di kursi.
Aku dan Jongwoon menikmati makan malam bersama,sepanjang acara tersebut Jongwoon tidak banyak bicara ia hanya tersenyum dan menatapku. Hingga akhirnya makan malam pun usai.
I wanna tell something to you,”ujarnya.
“Apa itu? tanyaku. Jujur saja aku penasaran.
Will you marry me,Park Ha Rim? 
Singkat,padat dan jelas. Jelas saja aku kaget dengan pernyataan Jongwoon barusan,jadi dia memintaku untuk menikah dengannya? Oh,Kim Jongwoon jangankan menikah untuk menjalin hubungan lebih dari teman pun aku belum siap.
“Apa kau serius? tanyaku.
“Apa aku terlihat bercanda? tegas Jongwoon.
“Tidak,sepertinya tidak,”jawabku.
“Jadi apa jawabanmu? tanyanya lagi.
Aku menghembuskan nafas panjang,aku benci moment seperti ini. Momen dimana aku harus memutuskan aku akan menerima seseorang dalam hidupku atau tidak.
Yes,i will,”jawabku akhirnya.
Jongwoon tersenyum lebar,mata almondnya berbinar senang.
“I promise i love you and take care of you as long as me live,”
Aniyo,you just promise have to love me as long as I live,”
Dan tak lama aku merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirku. Bibir itu milik Kim Jongwoon…

KIM JONGWOON
Seoul, 2018…
Aku bahagia,tak lama setelah aku menikah dengan Ha Rim dia memberiku seorang putri yang cantik. Aku memberinya nama Kim Ha Jung,aku berdoa semoga dia tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan kuat seperti Ha Rim. Kini Ha Jung sudah berusia hampir 3 tahun.
chagi,gwaenchana? tanyaku. Saat ini aku,Ha Rim dan Ha Jung sedang sarapan pagi.
“Aku baik-baik saja kok,”Ha Rim tersenyum kecil kearahku.
Aku memperhatikan Ha Rim dengan cermat,akhir akhir ini dia selalu memakai benie di kepalanya bahkan dia selalu memakainya ketika tidur,ketika aku meminta untuk melepasnya dia selalu menolak.
Sarapan selesai,aku dan Ha Jung bersiap untuk berangkat.
“Ayo,Ha Jung pamit pada Eomma,”ujarku.
Ha Jung mendekati Ha Rim dan ia mencium tangan Ha Rim.
“Eomma,tanganmu kok dingin sekali? tanya Ha Jung polos.
Ha Rim berjongkok dihadapan Ha Jung dan ia tersenyum lebar.
“Eomma tidak apa-apa Ha Rim-ya. Eomma baik baik saja,”Ha Rim mengacak rambut Ha Jung dengan sayang.
“Ha Jung-ah,kau duluan ke mobil nanti Appa menyusul ya,”ujarku.
Ha Jung berlari kecil menuju mobil. Aku kembali menatap Ha Rim.
“Aku berangkat chagi,kau hati hati ya di rumah,”pamitku sambil mengecup kening Ha Rim.
Ha Rim tersenyum,aku merasa senyumnya berbeda. Aku merasa kini wajah Ha Rim begitu bersinar,lain dari biasanya. Aku beranjak meninggalkan Ha Rim tapi…BRUK !!! aku mendengar hantaman yang begitu keras,aku menoleh.
“Ha Rim !!! Aku bergegas kembali mendekati Ha Rim.
Ha Rim jatuh tak sadarkan diri,aku menepuk-nepuk pipinya.
“Ha Rim,ireona !!! ujarku.
Ya,tuhan apa yang terjadi padanya? kenapa dia tiba-tiba begini? Aku segera membawa Ha Rim ke rumah sakit.
Esok Harinya…
Suasana duka menyelimuti rumahku. Ya,Ha Rim meninggal. Ternyata selama ini Ha Rim mengidap Leukimia tanpa aku ketahui sama sekali,akhir-akhir ini Ha Rim selalu memakai benie karena rambutnya sudah rontok. Sedih? tentu saja,aku merasa sangat kehilangan Ha Rim,aku tak bisa membayangkan bahwa di hari-hari kedepan aku harus melewatinya tanpa Ha Rim dan kini Ha Jung tidak lagi memiliki sosok Eomma,putri kecilku itu harus kehilangan ibunya di usia yang sangat muda.
“Kau tidak sendirian,Tuan Kim,”suara seorang namja mengagetkanku.
“Siapa kau? tanyaku.
“Aku Choi Minho,aku adalah sahabat kecil Ha Rim,aku meninggalkan Ha Rim ketika aku harus pindah ke New York. Sudah sejak 3 tahun lalu aku mencarinya Jongwoon-ssi,aku ingin kembali bertemu dengannya lagi dan kini saat aku sudah berhasil menemuinya ternyata dia sudah meninggal,”
Aku melihat jelas kesedihan di mata Minho,aku tahu rasanya bagaimana menjadi Minho. Sudah bertahun-tahun mencari sahabat kecilnya tapi saat ditemui kini Ha Rim sudah terbujur kaku dalam peti jenazah. Dan sesosok namja lagi berdiri di samping Minho.
“Kau lebih beruntung Jongwoon-ssi,kau menemani dan membahagiakan Ha Rim sampai akhir hidupnya. Aku sama sekali tidak menyangka Jongwoon-ssi,bahwa saat Ha Rim meninggalkanku dulu karena ia tak mau membuatku bersedih,”ujarnya.
“Kau…,”ucapanku disela olehnya.
“Aku Cho Kyuhyun,aku teman Ha Rim semasa SMA. Aku juga sebenarnya ingin kembali menemui Ha Rim tapi kini kenyatannya sudah berbeda Jongwoon-ssi,”
Aku menghembuskan nafas panjang,begitu banyak yang mencintaimu Park Ha Rim. Dan karena sosokmu juga aku bisa bertemu mereka,mereka yang juga merasa begitu kehilanganmu…
Sorry, I was left hurt and sadness. But thanks for all the love, I’ll always remember everything. -Park Ha Rim-
Goodbye my little friend, I will not forget you. May you be happy in heaven. -Choi Minho-
So that’s why Park Ha Rim? You do not want to make me sad? Now I understand, I will always remember you as the most beautiful woman in my life. -Cho Kyuhyun-
Thank you for everything, Park Ha Rim. I promise to keep Ha Jung as possible and I hope you will always pray the best for both of us. -Kim Jongwoon-
I know you’ve been in heaven with God,saranghaeyo Eomma. -Kim Ha Jung-
Naaaah, segitu aja ceritanyaaaa!!! Mianhae, kalau kurang greget atau gimana, comment readers sangat berharga. Gomawo ^^

0 Response to "Story: Because Of You"

/*! SCRIPT IKLAN */ /*! SCRIPT IKLAN */