Melody Jangan Sedih



Pagi sekali aku sudah terkaget-kaget karena di suruh bangun oleh si cantik Melody
“Bangun...Bangun .. kalo gak bangun aku gigit nih !” Teriak Melody sambil tertawa melihat diri ku terkejut akan tingkah nya.
“Apaan sih Mel ? Ngagetin aja ahh” Jawabku sambil mencubit pipi nya dgn gemas.
“Ishh,sakit nih Dham. Nanti kalo luka kamu mau tanggung jawab ?” Jawab Melody sambil memanyunkan bibir nya.
“Ciiyyee ngambek,yaudah ahh aku mandi dulu kamu tunggu aku di ruang tamu ya” Jawabku seraya mengambil handuk yg tergantung di kamarku.
“Yaudah cepat ya” Jawab Melody sambil meninggalkan kamarku.
Melody Nurramdhani Laksani nama nya. Dia adalah tetangga sekaligus sahabatku sejak kami masih kecil sampai sekarang kami sudah menginjak kelas 3 SMA. Kami pun satu sekolah dan juga satu kelas.
                Pagi itu Melody mendatangi rumah ku,karena kami sudah berencana hari ini untuk pergi ke tempat di mana kami sering menghabiskan waktu Minggu kami bersama-sama,yaitu Danau dekat komplek rumah kami.
Danau ini sangat indah,bagaikan belum terjamah tangan manusia. Udara yg sejuk,pohon” lebat yg menaungi kami dari terik nya cahaya matahari,dan juga air danau yg begitu jernih.
                Selesai mandi aku pun menuju ke ruang tamu untuk menemui  Melody ku.
“Lama amat sih mandi nya,kayak cewek aja” Ucap Melody dgn wajah tak berdosa.
“Enak aja,emang nya cewek doang ya yg harus mandi lama ?” Jawabku sambil melempar dia dgn bantal sofa.
“Yaudah deh ayo kita ke danau,tapi naik sepeda aja ya biar lebih sehat gitu” Jawab Melody bersemangat.
“Yahh kamu sih yg enak,aku yg cape harus bonceng badan kamu yg super berat ini. Tapi apapun kulakukan untuk bidadari ku ini” Jawabku sambil bercanda dgn Melody.
“Yeee,mau gombal tapi ga berhasil nihhh” Jawab Melody sambil mencibir ku.
                Dengan semangat 48, Melody pun bernyanyi  “Aku selalu tertawa Di bagian belakang sepeda,Yang kita naiki berdua Aku diam-diam berbisik”  dgn riang nya,aku pun tersenyum kecil melihat Melody bahagia. Kami  pun sampai juga di danau kesukaan kami. Kami biasa menyebut danau “MeLdam” yg arti nya “Melody Idham” hahaha memang terlalu sederhana yah.
                Aku pun memarkirkan sepedaku di bawah pohon yang cukup rindang sementara Melody sudah berteriak” memanggil nama ku. “Idham,Idham coba kamu kesini ! Lucu dehh kupu” nya itu. Ambilin dong”. Suruh Melody kepada ku.
“Kalo aku dapetin kupu” nya kamu seneng ngga ? Kalo kamu ngga seneng aku ga mau ahh” Kata ku sambil mencibir nya.
“Yaiyalah seneng,cepetan ambilin dong nanti keburu dia terbang lagi” Jawab Melody sambil menarik” tanganku.
“Iya..iya ahh sabar dong,cantik” kok gak sabaran sih” Jawabku sambil mencibir nya.
Dengan penuh semangat dan kerja keras,aku pun berusaha utk mendapatkan kupu” itu. Ternyata susah banget kupu” nya terbang terus. Tapi karena Usaha keras itu takkan mengkhianati,akhir nya aku mendapatkan kupu” yg di inginkan pujaan hatiku itu.
“Ihhh bagus banget sihh warna warni gini sayap nya,makasih ya Dhan” Ucap Melody dengan senyum nya yang manis untukku.
“Kamu kalau udah senyum gitu,dunia ku serasa indah Mel. Aku akan selalu berusaha untuk membuat mu tersenyum. Aku janji Mel” Jawabku dengan mantap sambil menatap kupu” yang di pegang Melody.
Melody pun terdiam sejenak. Tiba” dia meneteskan air mata “Dham,makasih untuk segala nya. Kamu itu adalah hadiah dari Tuhan untuk hidup ku. Dimana kamu yg selalu memperhatikan ku,melindungiku,mengajari ku ke arah kebaikan.Aku ga mau kehilangan kamu Dham” Jawab Melody sambil memandang ke arahku dgn air mata yg mengalir dgn deras di pipi nya.
“Andai aku sudah tidak di samping mu lagi,tapi ingat lah Mel. Cintaku selalu ada untuk mu,ingatlah semua kenangan yang sudah kita lalui bersama. Satu yg ku pinta,jangan lah kamu sesekali bersedih ketika aku telah tiada. Karena nanti aku tidak tenang di alam sana” Jawabku seraya menghapus air mata di pipi Melody.
“Ihh kamu ngomong nya jangan gitu dong,nanti aku marah nih” Jawab Melody merajuk.
“Hehehe,iya” ngga lagi deh tapi kamu nya senyum dulu dong,jelek tuh kalo nangis gitu” Jawabku sambil mencibirnya.
“Iya deh,nih aku senyum nih. Cantik lagi kaaannn ?” Jawab Melody sambil bercanda
“Iyaa cantik banget,yuk kita makan siang dulu. Perut kamu udah nagih tuh kan ?” Ajakku seraya berdiri menaiki sepeda.
“Oke,ayo kita makannn” Jawab Melody riang dgn wajah polos nya.
                Kami pun sampai di tempat makan di pinggir jalan kota Paris Van Java. Dengan semangat 48 Melody menarik tangan ku untuk masuk ke salah satu warung di pinggir jalan tersebut.
“Bakso nya 2 yang satu pedes satu nya manis ya mas” Ucap Melody ke pedagang warung tersebut.
“Hehhh,kok aku pedes kamu manis sih ? Nanti aku kepedesan gimana ?” Ucap ku ke Melody seraya duduk menunggu makanan kami.
“Biarin, kamu kan orang nya pedes sementara aku kan orang nya manis. Mau gimana lagi coba ?” Jawab Melody sambil tertawa.
“Terserah kamu deh apapun yang buat kamu bahagia” Jawabku seenak nya.
“Yaaahhh ngambek nih ga asik ahh senyum dooongg” Jawab Melody sambil tersenyum dgn manis nya.
Dalam hati ku berkata “Ya Tuhan. Andai ini terakhir kali nya aku melihat cintaku tersenyum seperti ini. Ku mohon ya Tuhan,jangan biarkan wajah nya sedih jika aku harus pergi meninggalkan dia saat ini”.
“Heeeii kok bengong sih,ayo di makan tuh bakso nya nanti dingin ga enak loh” Ucap Melody sambil memakan bakso nya.
“ehhh iya iya,selamat makan cantik” Jawabku sambil memakan bakso ku juga.
                Selesai kami makan kami pun memutuskan untuk pulang. Tapi Melody ngga mau pulang dulu,dia mau aku menemani dia untuk jalan” dulu sebelum pulang.
“Aduh Mel,inikan udah mau magrib. Nanti mama kamu nyariin kamu loh” Protes ku terhadap keinginannya itu.
“Biarin ahh,aku pengen seharian ini kamu ada untukku. Itu aja kok” Jawab Melody tersenyum.
                Aku pun menyanggupi nya. Sesampai nya di jembatan besar aku dan Melody duduk di pinggir jalan sambil menatap matahari yang hendak terbenam.
“Indah banget ya matahari nya,apa lagi ada kamu di samping aku” Ucap Melody dengan berbinar”.
Aku pun hanya senyum menanggapi nya.
“Ehhh aku mau beli minum dulu ya di sana” Ucap Melody sambil menunjuk warung di seberang jalan.
“Iya,hati” nyebrang nya ya” Jawab ku.
Melody pun menyebrang,di tengah jalan dia menyebrang ada mobil ugal”an dgn kecepatan tinggi hendak menabrak Melody. Dengan sigap aku pun berlari ke tengah jalan menyusul Melody dan mendorong nya untuk menyebrang,tapi apa daya takdir sudah berkata lain. Aku justru tertabrak mobil tersebut.
                Orang” di sekitar kejadian langsung berlarian menghampiri ku termasuk Melody,sementara pengendara mobil yg menabrakku tadi melarikan diri.
“Idham...Idham bertahanlah aku akan panggil ambulance !” Ucap Melody sambil bangkit hendak menelpon ambulance.
“Gak usah Mel,kamu di sini aja. Temani aku hingga azal menjemput ku.” Pintaku sambil menahan sakit di kepala. Ku lihat di kepalaku luka menganga dgn lebar nya,mungkin karena benturan dgn aspal karena dorongan yg sangat kuat dari mobil yang menabrakku barusan.
“Yaudah,aku disini aja ya. Aku sayang banget sama kamu,aku mohon kamu jgn tinggalin aku”. Jawab Melody sambil menangis dengan deras nya.
Dengan senyum sambil menahan sakit aku pun berbicara “Aku mohon kalau aku sudah meninggal nanti Melody jangan sedih ya,dan bantu keluarga ku agar mereka tak sedih atas kepergian ku nanti. Aku Cinta kamu kok Mel”.
Melody pun tersenyum untukku terakhir kali nya. Aku pun menyuruh Melody “Mel,tolong bimbing aku mengucap syahadat hingga azal menjemput ku Mel” Pinta ku terhadap Melody.
Melody pun menyanggupi nya,dengan keadaan menangis dia pun membimbingku
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah” Ucap Melody sambil membelai rambut ku.
Aku pun mengucapkannya dalam hati karena fisik ini tak sanggup lagi rasa nya untuk berbicara selain hanya bisa menatap kekasih ku ini “Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah “. Terimakasih ya Allah engkau sudah memberikan ku satu anugerah terindah mu untuk ku. Melody.
                Perlahan pandangan ku pun menghitam,aku sempat mendengar teriakan dari Melody. Dengan sekuat tenaga aku pun berucap “Melody Jangan Sedih”.

1 Response to "Melody Jangan Sedih "

/*! SCRIPT IKLAN */ /*! SCRIPT IKLAN */